Ceo Ford Mengatakan Sekarang Mereka Bisa Membuat Baterai Ev Sendiri
tugaz.co – Ceo Ford Mengatakan Sekarang Mereka Bisa Membuat Baterai Ev Sendiri
Penggarap oto
Ford
Motor Co (Ford) sumber akar Amerika Sindikat perdua menggurdi bahan legal yang terjangkau cak bagi produksi
mobil listrik
ke berbagai negara. Mulai dari Kanada, Australia, China, hingga Indonesia.
Bahkan baku yang diincar mulai dari lithium setakat
nikel
. Bagi mendapatkan pasokan, Ford menggandeng bilang perusahaan global di permukaan tersebut. Seperti sreg Kamis (21/7), Ford menggandeng PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk kulak smelter nikel di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Di proyek smelter ini, Ford tak sekadar bersama Vale, tapi juga Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd (Huayou) dari China yang sudah lebih adv amat menandatangani kerja sama pada April 2022. Besaran produktivitas produksi hingga mencecah 120.000 metrik ton lambung nikel per tahun dalam rajah
mixed hydroxide precipitate
.
“Kami senang Ford turut dalam kemitraan untuk Bestelan HPAL di Blok Pomalaa. Proyek ini semakin menegaskan seandainya keberadaan Indonesia intern pabrik mobil listrik dunia begitu utama, hal itu ditopang dengan dukungan masyarakat dan sumber muslihat duaja yang tentunya berdampak puas pertumbuhan ekonomi dengan konsisten mengedepankan praktik pertambangan berkelanjutan,” kata CEO dan Presiden Direktur
PT Vale Indonesia
Febriany Eddy melintasi deklarasi tertulis, Kamis (21/7).
Wakil Presiden Ford Model e EV Industrialization, Lisa Drake, mengungkapkan kerja seimbang tiga pihak ini tentunya yaitu cara yang kreatif bikin memastikan kebutuhan nikel Ford dan jutaan pelanggan alat angkut setrum Ford bisa terlampiaskan.
Dikutip semenjak
Reuters
, Jumat (22/7), tak hanya nikel Indonesia yang diincar Ford. Di hari yang separas, perusahaan juga bakal membeli lithium dari proyek pertambangan Rhyolite Ridge hak ioneer Ltd (INR.AX) di Nevada.
Beralaskan kodrat kesepakatan, ioneer akan memasok 7.000 ton lithium karbonat saban tahun sejauh panca perian untuk BlueOvalSK,
aki
patungan Ford dengan SK Innovation (096770.KS), yang memiliki industri Kentucky.
Selain itu, mereka juga bakal mengimpor baterai lithium iron dengan biayanya yang lebih murah dari perusahaan CATL bawah China. CATL juga berinvestasi di Indonesia dengan bergabung internal perusahaan patungan Indonesia Battery Corporation (IBC) yang dipegang MIND ID, Pertamina, dan PLN.
Drake mengatakan Ford berencana untuk memintasi baterai lithium-iron atau LFP, berbunga pabrik baru 40 GWh di Amerika Lor tiba 2026. Dia tak mengatakan apakah pabrik itu akan dibangun makanya CATL, namun berdasarkan pesiaran
Reuters
lega Mei bahwa CATL sedang berburu lokasi di AS untuk membangun baterai EV lakukan melayani Ford dan BMW.
Madya memuat…
01 April 2020
Keputusan Ford untuk menunggangi baterai lithium-iron dalam penjualan EV Amerika Utara yang paling laku adalah tanda terbaru bahwa biaya yang lebih rendah dari ferum lithium-Ford mengatakan bahan ilmu pisah dapat menyelit biaya material sebesar 10-15 persen. Sementara produsen otomobil listrik Tesla menawarkan lampu senter LFP di bilang sedan Paradigma 3 dengan harga lebih cacat nan dijual di Amerika Perseroan. Pencipta truk dan van elektrik Rivian (RIVN.O) juga mengatakan akan memperalat baterai LFP.
Ford juga tercatat mengekspos kesepakatan bakal menjajaki pasokan lithium dari makdan besar Rio Tinto di Australia.
Ford Targetkan Produksi 2 Juta Mobil Listrik di 2026
Ford mengatakan detik ini telah membereskan 70 komisi objek biasa dari produktivitas aki yang dibutuhkan cak bagi mengejar target produksi 2 juta alat angkut elektrik di seluruh marcapada pada 2026. Sementara lega 2023, firma bakal membentuk 600 mili unit.
Perusahaan memperkirakan tingkat pertumbuhan tahunan relasi untuk wahana listrik mencapai 90 persen hingga 2026, lebih berpokok dua mungkin lipat runding tingkat pertumbuhan industri. Karena itu, keputusan Ford untuk memperalat lampu senter lithium iron phosphate CATL bikin Mustang Mach-E mulai masa depan, dan F-150 Lightning pada 2024, menjadi penegasan Amerika Serikat tak bergantung puas baterai listrik buatan China.
Baterai lithium-ferum biasanya memberikan jarak mengemudi yang lebih sedikit daripada aki yang sebanding yang menunggangi nikel dan kobalt. Hingga ketika ini, pencipta mobil tersekap dengan bahan kimia nikel-kobalt yang lebih mahal bakal pasar AS, di mana jarak mengemudi yang lebih strata ialah ukuran kompetitif terdahulu.
“Kami tahu biaya bahan baterai adalah arena perang yang harus dimenangkan. Dengan FLP, biaya produksi mobil listrik bisa lebih murah,” katanya.
Baterai berbiaya bertambah minus dapat memungkinkan Ford menempatkan harga untuk Lightning dan Mach-E, atau meningkatkan margin keuntungan.
Ford mengatakan hingga ketika ini bisnis kendaraan elektrik mereka belum menguntungkan. Karena itu, perusahaan berburu alamat baku murah bakal bisa mendapatkan margin laba sebelum fiskal sebesar 8 uang lelah sreg 2026. Terlebih bulan-bulanan laba sebelum 8 persen ini masih kian rendah berasal laba gerakan Tesla Inc sebesar 14,6 persen pada suku tahun II 2022.
Pada Maret, Ford meningkatkan target biaya modal lakukan ki alat listrik hingga masa 2026 menjadi USD 50 miliar dari sebelumnya sebesar USD 30 miliar.
Ceo Ford Mengatakan Sekarang Mereka Bisa Membuat Baterai Ev Sendiri
Source: https://kumparan.com/kumparanbisnis/bakal-produksi-2-juta-mobil-listrik-ford-cari-bahan-baku-baterai-hingga-ke-ri-1yVjJpitwjK