Jarak Tanam Jajar Legowo Super
Jarak Tanam Jajar Legowo Super
Pekanbaru, (Antarariau.com) – Pangan adalah kebutuhan daya dan komoditas paling strategis dalam kehidupan insan. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, sudah menyorongkan kerisauan akan terjadinya kejadian rawan hutan di masa yang kemudian hari. Beras nan berpangkal berpokok padi merupakan sumber wana utama penduduk Indonesia, yang sebagian besar dibudidayakan sebagai pari sawah.
Kegiatan dalam bersesuai tanam gabah secara mahajana meliputi pembibitan, persiapan lahan, evakuasi bibit atau tanam, perabukan, penjagaan (pengairan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit) dan penuaian. Dewasa ini telah diperkenalkan berbagai teknologi budidaya antah hasil-hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Kementerian Pertanian yang belum secara optimal diimplementasikan di tingkat pembajak. Hal ini menjadi peluang n domestik peningkatan produksi alas khususnya gabah. Riuk satu terobosan inovasi teknologi yang dapat menuil peningkatan kapasitas pari dan pendapatan petani adalah Deret Legowo Super.
Sistem tanam ririt legowo yakni pola bertegal nan berselang-seling antara dua alias lebih (biasanya dua atau empat) ririt pokok kayu padi dan suatu banjar kosong. Istilah Legowo di ambil dari bahasa jawa, yaitu bermula dari kata menjual berarti luas dan dowo berarti mengaret.
Sistem legowo merupakan suatu konspirasi teknologi kerjakan mendapatkan populasi pokok kayu lebih dari 160.000 per hektar. Penerapan jajar legowo selain meningkatkan populasn perladangan, lagi berlimpah menambah kelancaran diseminasi pendar matahari dan awan di sekeliling tanaman pingir sehingga tanaman dapat berfotosintesa lebih baik. Selain itu, tanaman yang berada di pinggir diharapkan memberikan produksi yang lebih tinggi dan kualitas gabah yang bertambah baik, memahfuzkan pada sistem tanam jajar legowo terletak ruang terbuka seluas 25-50%, sehingga pokok kayu bisa menerima sinar matahari secara optimal yang berharga dalam proses pernapasan.
Teknologi jarwo super merupakan implementasi terpadu teknologi budidaya padi berbasis jarwo lazim. Teknologi jajar legowo super adalah teknologi budidaya terpadu padi sawah irigasi berbasis tanam jajar legowo 2:1. Teknologi ini dihasilkan oleh Balitbangtan setelah melalui pendalaman dan pengkajian pada berbagai rupa lokasi di Indonesia.
Kerjakan mempercepat adopsi teknologi jarwo super di Provinsi Riau, BPTP Balitbangtan Riau bekerjasama dengan Dinas Pohon Pangan dan Hortikultura Kabupaten Inhil sudah lalu mengerjakan denfarm jarwo super di Desa Kempas Jaya, Kecamatan Kempas, Kabupaten Inhil.
Pak teknologi yang diterapkan yakni
1. Jenis unggul baru (VUB) Inpari 21 Batipuah.
VUB Inpari Batipuah n kepunyaan umur panen 118-120 masa pasca- semai (HSS) sehingga menguntungkan bagi orang tani karena umur panen relatif pendek. Dengan penggunaan VUB Inpari Batipuah 21, diharapkan pekebun dapat mencecah Indikator Pertanaman (IP) 200 atau bisa melakukan tanam padi dua kelihatannya setahun. Selain itu, Inpari 21 Batipuah memiliki karakteristik sifat ketahanan agak rentan terhadap Hama Kunarpa Cokelat dan resistan terhadap penyakit hawar daun bakteri (HDB) dan rentan terhadap problem tungro. Beras Inpari 21 Batipuah memiliki tekstur nasi yang pera sehingga sesuai dengan selera konsumen di Negeri Riau.
2. Petisi pupuk hayati Agrimeth plong persemaian
Rahmat pupuk hayati umpama seed treatment yang boleh menghasilkan fitohormon (pemacu bertaruk tanaman), penambat nitrogen dan pelarut fosfat nan berfungsi meningkatkan kesuburan dan kesehatan kapling. Cendawan hayati Agrimeth diaplikasikan tetapi satu mana tahu, yakni pada saat jauhar akan disemai, dengan prinsip sebagai berikut:
a. Benih padi yang sudah lalu direndam dan diperam selama 24 jam, kemudian ditiriskan (kondisi lembab) kemudian dicampur dengan cendawan hayati.
b. Pencampuran benih dengan serat hayati dilakukan di tempat yang teduh.
Aplikasi kawul hayati Agrimeth: a) Bungkusan pupuk hayati Agrimeth privat bentuk serbuk/padat; b) Pupuk hayati Agrimeth dicampur merata pada mani padi yang telah ditiriskan; dan c) Benih padi yang telah terselimuti dengan pupuk hayati Agrimeth segera disemai di persemaian.
c. Benih padi nan sudah dicampur pupuk hayati segera disemai, upayakan tidak ditunda lebih berpunca 3 jam dan tidak dihinggapi paparan sinar surya agar bukan mematikan mikroba yang sudah lalu tertuju pada permukaan sperma.
d. Sisa pupuk hayati nan lain melekat puas benih padi disebarkan di persemaian.
e. Benih yang mutakadim terselimuti pupuk hayati disebar di persemaian pada kondisi tidak hujan.
3. Umur konsentrat 18 Waktu Setelah Semaian (HSS)
Pada saat esensi berumur 14-17 hari setelah semaian (HSS), atau tumbuhan mutakadim merecup dengan tinggi 10-15 cm dan punya 2-3 helai daun, bibit pecah persemaian dapog ditanam di sawah menunggangi mesin Indojarwo transplanter. Kebutuhan bibit antara 200-230 dapog lakukan setiap hektar lahan.
4. Bila menggunakan persemaian lumrah, benih padi yang telah direndam dan diperam sendirisendiri selama 24 jam dan sudah lalu diaplikasi pupuk hayati sambil disebar merata di persemaian. Bibit ditanam saat berumur 15-18 masa setelah sebar.
5. Aplikasi Rabuk Organik 1,5 Ton/ha Aplikasi cendawan organic bertujuan untuk memperbaiki sifak fisik dan ilmu pisah tanah sehingga petak akan menjadi lebih bernas.
6. Aplikasi bio dekomposer ( M- Dec) sreg saat penggodokan tanah Biodekomposer adalah komponen teknologi perombak mangsa organik, diaplikasikan 2-4 kg/ha untuk mendekomposisi 2-4 ton jerami fit yang dicampur secara merata dengan 400 liter air bersih. Sehabis itu hancuran biodekomposer disiramkan secara merata pada tunggul dan jerami pada petakan sawah, kemudian digelebeg dengan traktor, tanah dibiarkan intern kondisi lembab dan bukan tergenang minimal 7 hari. Pemberian biodekomposer pada saat perebusan persil yang subur memacu pengomposan jerami
Foto aplikasi bio dekomposer ( M- Dec)
Biodekomposer M-Dec mampu mempercepat pengomposan jerami berpangkal 2 bulan menjadi 3-4 minggu. Pengomposan jerami dengan aplikasi biodekomposer membangatkan residu organik menjadi incaran organik tanah dan membantu meningkatkan ketersediaan hara NPK di dalam tanah, sehingga meningkatkan efisiensi pemupukan dan menindihkan urut-urutan penyakit tular tanah.
7. Sistem tanam jarwo super 2 : 1
Penanaman dapat menunggangi mesin tanam jarwo transplanter atau secara manual. Kondisi air pada saat tanam macak-macak lakukan meninggalkan selip roda dan memudahkan pelepasan konsentrat mulai sejak perabot tanam. Jika diperlukan, populasi tanaman boleh disesuaikan dengan menata jarak tanam n domestik tentara dan jarak antar legowo.
Reboisasi secara manual dilakukan dengan bantuan caplak. Pencaplakan dilakukan untuk membuat tanda jarak tanam nan seragam dan teratur. Ukuran caplak menentukan jarak tanam dan populasi tanaman saban satuan luas. Jarak antar baris dibuat 25 cm, kemudian antar dua barisan dikosongkan 50 cm. Jarak tanam privat barisan dibuat sebagaimana sepiak jarak tanam antar baris (12,5 cm). Tanam dengan cara manual menggunakan bibit muda (umur 15-18 perian selepas sebar), ditanam 2-3 batang sendirisendiri rumpun.
Sistem tanam legowo 2:1 akan menghasilkan jumlah populasi pokok kayu sendirisendiri ha sebanyak 213.300 rumpun, serta akan meningkatkan populasi 33,31% dibanding abstrak tanam tegel (25×25) cm yang doang 160.000 rumpun/ha. Dengan arketipe tanam ini, seluruh barisan tanaman akan mendapat tumbuhan sisipan.
Pola tanam jarwo 2:1
keragaan pola tanam jarwo 2:1 di lokasi Denfarm Inhil
8. Petisi Serat urea 200kg/ha, NPK Phonska 300 kg/ha
Untuk mendapatkan produktivitas >10 ton GKG/ ha diperlukan pemberian pupuk dengan dosis masing- masing minimal urea 200 kg/ha dan NPK Phonska 300 kg/ha. Pupuk Phonska diaplikasikan 100% pron bila tanam dan kawul urea tiap-tiap 1/3 pada umur 7-10 HST, 1/3 bagian lega umur 25-30 HST, dan 1/3 putaran pada semangat 40-45 HST.
9. Pengendalian Hama Dan Problem Terpadu
Hama utama tanaman padi merupakan Wereng Batang Cokelat (WBC), penggerek batang gabah (PBP), dan tikus. Sedangkan keburukan penting yakni blas, hawar daun bakteri, dan tungro. Pengendalian hama dan penyakit diutamakan dengan tanam berbarengan, pendayagunaan keberagaman tahan, pengendalian hayati, biopestisida, bodi dan mekanis, feromon, dan mempertahankan populasi musuh alami. Penggunaan insektisida ilmu pisah selektif adalah cara buncit jika komponen pengendalian lain lain bernas mengendalikan hama keburukan. Onderdil pengendalian hama dan keburukan tanaman padi merupakan sebagai berikut:
a. Tanam kontan dan pergiliran varietas
b. Penggunaan varietas berpotensi hasil tingkatan dan tahan hama ki kesulitan antara bukan Inpari 30 Ciherang Sub 1, Inpari 32 HDB, dan Inpari 33.
c. Mempertahankan kesanggupan pasangan alami di lingkungan setempat.
d. Pemantauan populasi wereng dan keburukan secara rutin.
e. Pengendalian hama hama sedini mungkin, detik populasinya pada persawahan merupakan generasi ke-1. Lega umumnya, keberhasilan pengendalian wereng cokelat jika telah memasuki generasi ke-2 atau ke-3 akan habis kecil, apalagi mengalami kekesalan.
f. Penggunaan kawul N sesuai anjuran (tidak berlebihan)
g. Pengendalian dengan racun hama secara tepat (dosis, bahan, musim, kaidah dan bahan aktif).
h. Petisi Pestisida Nabati yang efektif menguasai hama pohon pari (seperti wereng batang coklat), dan lega dada terhadap lingkungan
10. Pemanfaatan peranti mesin pertanian yang menghemat biaya tenaga kerja
Keragaan persawahan denfarm jarwo super terbukti lebih baik dibanding teknologi orang tani pada provinsi hamparan, sehingga dilakukan panen raya bersama Gubernur Riau pada sungkap 30 Agustus 2017. Tujuan panen raya dimaksudkan bakal memperluas dan memperkerap adopsi teknologi budidaya padi jajar legowo oleh pembajak. Umur panen padi yaitu 118 hari setelah semai.
Dari pengamatan yang dilakukan, teknologi jarwo super sangat sejadi diterapkan di petak pasang surut di Provinsi Riau. Untuk kontributif ketatanegaraan tersebut, Kepala Jawatan Tanaman Jenggala dan Hortikultura Kabupaten Inhil mencadangkan bahwa akan memperluas teknologi jarwo super di Kabupaten Inhil dengan mengutamakan penggunaan benih Inpari 21 Batipuah yang dihasilkan pada denfarm jarwo super. Dengan penerapan teknologi jarwo super dalam skala yang lebih luas diharapkan produksi padi di Kabupaten Inhil dapat meningkat yang tentunya berdampak pada kenaikan pendapatan peladang dan mengimbangi kejayaan Inhil bak lumbung beras Provinsi Riau.
Berikut disajikan analisis kelayakan kampanye tani jarwo super dibandingkan teknik eksisting.
Kelayakan Gerakan Berbendang Teknik Jarwo Super Vs Eksisting
Uraian Teknik Eksisting Teknik Jarwo Super
Produksi 9kg) 4.716 11.100
Biaya (Rp)
Benih 452.400 350.000
Pupuk 1.364.000 2.166.450
Herbi 205.000 0
Pestisida 236.600 300.000
Tenaga Kerja 10.898.000 8.880.000
Lain-tak 28.000 0
Total Biaya (Rp) 13.184.600 11.696.650
Penerimaan (Rp) 18.864.000 44.400.000
Pendapatan (Rp) 6.194.000 32.703.350
RCR 1,43 3,796
Dari hasil perhitungan analisis kelayakan propaganda bercocok tanam di lokasi demplot jarwo super di Inhil tahun 2016, diketahui bahwa budidaya pari dengan teknologi jajar legowo menerimakan hasil 3 kali bekuk dari modal yang dikeluarkan makanya petani (RCR = 3,796)
Jarak Tanam Jajar Legowo Super
Source: https://riau.antaranews.com/berita/96749/teknologi-jajar-legowo-super