Menggambar Adalah Cara Belajar Yang
Menggambar Adalah Cara Belajar Yang
kami semua memperalat pencitraan sebagai anak kecil ini mudah kembali sekali lagi, tak peduli seandainya kamu memperalat pensil corak, crayon, atau jarimu di perputaran udara berembun Tapi kemudian ia memerhatikan bahwa anak lain bisa menggambar dengan lebih baik darimu. Kamu memang belum tahu apa yang “lebih baik” itu—tapi kamu luang alangkah senangnya mendapat sanjungan. Setiap kali kamu mendengar orang tidak dipuji, dan karyamu diacuhkan, kamu terus merasa lebih buruk. Akhirnya, kamu pun tak juga menulis. Untuk apa terus menggambar kalau lain suka-suka yang peduli?
Sekarang, karena satu alasan, kamu kepingin coba menggambar juga, tetapi rasanya begitu menakutkan. Anak-anak nan dulu pantang menyerah kini berkreasi sebagai profesional, dan karya mereka begitu menakjubkan. Bagaimana kamu dapat mengejar ketertinggalanmu? Akankah kamu menyamai mereka?
Jawabannya adalah, tidak ada yang tahu. Tapi lain
mereka
yang mesti sira uber. Mimpimu ialahkamu sendiri
nan menggambar apa nan engkau mau, dengan gaya apa pun yang anda kehendaki, tanpa terus dikritik atas kesalahanmu. “Kamu di futur” itulah yang harus menjadi tujuanmu, karena untuk menjadi seindah makhluk lain itu tetap tergantung padamu, bukan keterampilan/ketekunan orang tidak.
Jika kamu menjadikan dirimu di masa depan ibarat titik kamil, kamu akan terus bertamadun. Menjadi bertambah baik berbunga kemarin adalah tujuanmu. Bukankah itu terdengar kian barangkali daripada berusaha menjadi sebaik khalayak lain dalam tahun singkat? Kalau kamu setuju dengan saya, ikutlah dengan saya dalam misi hebat ini. Saya tidak akan menunjukkan cara batik—kamu bahkan tidak akan menginginkannya! Nan akan saya tunjukkan yakni bagaimana pendirian
belajar
menggambar. Saya akan memandumu melalui empat tahapan ki akbar yang akan kamu tempuh dengan kecepatanmu sendiri.
Ini adalah tahap pertama. Jika ia bertanya-cak bertanya bagaimana caranya memulai lagi setelah sekian lama, di sini anda akan menemukan jawabannya. Saya akan melayani serangkaian tuntunan bikin nan mendalam pemula—bilang di antaranya mungkin terlalu jelas buatmu, tetapi itu bagus karena artinya kamu abnormal lebih hebat daripada yang kamu duga! Siap?
Teguhkan Pikiranmu
Ketika beliau memutuskan bikin mempelajari sesuatu, sikap yang tepat jauh lebih penting ketimbang semua buku bacaan di dunia. Saya sudah memberimu satu saran—bandingkan keahlianmu dengan dirimu di waktu depan, tidak dengan orang enggak. Masih banyak lagi saran yang lain, jadi baca bagian ini dengan saksama sebelum mulai belajar.
Tak Terserah yang Sempurna
Detik kamu menetapkan tujuan, maksud itu mungkin nampak adv amat masuk akal geladak. “Ini saya masa ini, dan ini saya saat sudah mencapai tujuan,” itulah yang beliau bayangkan. Ada cara tertentu untuk beranjak di antara kedua noktah itu, dan sepertinya itu dapat ia lakukan. Semata-mata, kamu luput dengan satu hal terdahulu—kebutuhanmu berubah seiring avontur.
Hari ini mungkin dia berbesar hati sekali bisa menggambar tulangtulangan garis (Stick-figure), semata-mata itu karena sebelumnya kamu tak boleh. Setelah kamu berbuah, tujuanmu tidak kembali punya pusat tarik dan kamu lagi mencari sesuatu yang lain, sesuatu yang bertambah kuat.
Kamu tidak bisa mencitacitakan peristiwa nan sudah lalu kamu miliki. Itulah sebabnya kamu kali menghubungkan bukan bisa menciptakan menjadikan rencana garis seolah itu adalah kelincahan nan berharga, dan orang yang dapat membuat tulang beragangan garis mengeluh tak dapat menggambar manusia nan nyata.
Tak ada yang sempat di mana kamu akan menjadi layak baik. Begitulah ketentuan kita, kaprikornus terima namun. Kamu tidak akan membiji kemampuanmu seperti ini: “Saya adalah seniman hebat dan saya lain teristiadat mempelajari situasi lain, sekarang saya semata-mata melakukannya bakal doyan-suka.” Itu tidak akan terjadi! Akan bosor makan terserah sesuatu yang tak bisa dia lakukan, sesuatu yang akan membuatmu merasa utuh… dan sejenis itu kamu mendapatkannya, situasi baru itu membeberkan matamu ke dunia mentah yang weduk situasi-hal yang belum dipelajari.



Kalaupun ada kaidah buat menjadi sempurna, itu tak lain merupakanmemangkal mencoba. Kamu harus tahu bahwa tidak peduli seberapa bagus kamu menggambar, itu tidak akan membuatmu jadi turunan yang makin baik dan lebih bermakna dari kamu yang kini. Begitupun sebaliknya—tak peduli seberapa buruk kamu menggambar, itu lain membuatmu jadi tekor signifikan. Ini mengirimkan kita ke poin lain:
Lakukan Cak bagi Dirimu Sendiri
Jikalau ia ingin batik dengan bagus namun kerjakan mendengarkan sanjungan masa lalu itu, bersiaplah kerjakan menderita. Ingatkah engkau perasaan ketika sira sedemikian itu bangga dengan karyamu setakat seseorang mengkritiknya? Kok kebanggaanmu itu hilang begitu saja hanya karena orang asing yang menyatakan pendapatnya?



Saat beliau menggantungkan kebanggaanmu pada pendapat makhluk tidak, kamu tidak akan relasi merasa memadai. Terlebih, kamu menggantungkan suasana hatimu kepada khalayak-orang yang tidak sungguh-sungguh peduli! Bahkan takdirnya itu menjadikanmu seniman yang baik, pada akhirnya beliau akan terus terdesak karena merasa tidak pas baik. Dan apakah anda lebih ingin menjadi seniman yang hebat dan stres, atau layak menjadi seniman yang buruk, sekadar bahagia?
Saya koneksi membahas topik penting ini di artikel ini, jadi jika kamu merasa punya keburukan semacam itu, bacalah. Ingat: engkau teko tidak mau menjadi seniman hebat. Beliau hanya ingin merasa bangga dengan karya-karyamu, dan bagi itu tiba-tiba kamu merasa harus jadi sebagus profesional. Tidak mesti! Berhentilah membandingkan dirimu dengan mereka, tapi lihat apakah kamu menjadi makin baik dari kamu yang kemarin—hanya itu yang sira perlukan untuk merasa bangga.
Kamulah yang menentukan tujuanmu, jadi jangan membuatnya sangat sulit untuk dicapai. Engkau perlu menetapkan barometercukup baik untukmu sendiri. Jadikan hal itu menyenangkan, santai tetapi, dan jangan keras pada diri sendiri karena tidak sebagus orang nan berlatih sejauh bertahun-tahun. Kamu melakukannya untukmu sendiri, dan hanya dirimu seorang. Belajarlah kerjakan merayakan kejayaan kecilmu, tak peduli segala apa kata basyar. Tahu segala apa mereka itu?
Doang Cak semau Satu Tujuan
Kamu mungkin punya banyak alasan untuk mulai belajar menggambar, tetapi engkau cuma n kepunyaan suatu tujuan. Tujuannya adalah lakukan
berlatih
cara menggambar! “Belajar” merupakan kata kuncinya di sini, karena kamu tidak dapat diajari menggambar sekali dan sekaligus. Ini adalah proses yang konstan dan tidak akan pernah bubar. Jadi, kalau tujuanmu adalah bagi “boleh menggambar apa sekali lagi yang saya mau dengan 100% menyerupai aslinya”, kamu akan gagal—karena intensi ini tergantung puas apa nan kamuinginkan, bukan barang apa yang kamu dapat gambar. Dan keinginanmu berubah seiring keterampilanmu berkembang, pun bayanganmu tentang realisme 100%.



Sangat terdahulu bikin mencerna bahwa perjalanannya tidak pernah bercerai. Sejauh engkau mengumpamakan ada pamrih yang harus kamu raih cak bagi bisa bangga dengan karya senimu, kamu bukan akan pernah merasa bangga! Belajarlah menghargai setiap tanda kejayaan kecil dan nikmati sekadar perjalanannya. Belajar adalah suatu-satunya hal yang selalu beliau cak bagi, dan itulah satu-satunya tujuan nan bukan akan berpindah kemanapun.
Seandainya kamu khusyuk membutuhkan maksud yang lebih pasti, jangan ragu bagi membuatnya. Tapi, jangan gantungkan kebahagiaan dan kepercayaan dirimu pada tujuan tersebut—itu tidak suka-suka gunanya. Dan bahkan ketika mengupayakan tujuan-pamrih kecil itu, ingatlah bahwa ini semua ialah soal proses, dan tidak terlalu bermanfaat kapan kamu mencapainya.
Kecekatan Manual
Makin simpel tampak tulangtulangan secara keseluruhan, mungkin makin invalid keahlianmu. Kedengarannya lucu, tapi ini cak semau kaidahnya, namanya efek Dunning-Kruger. Pendeknya,
bertambah invalid kamu mengetahui sesuatu, bertambah banyak yang ia pikir engkau tahu. Ini karena makrifat akan halnya keadaan-hal yang
tak
kamu ketahui itu juga adalah butir-butir!
Kamu mungkin berbicara, “Saya tahu menggambar itu tidak sederhana—jika begitu, saya pun bisa melakukannya!” Tapi ia hampir menangis jika gambarmu tidak sebagaimana nan kamu inginkan. Takdirnya kamu
mendalam
adv pernah bukan main sulitnya menggambar sesuatu dengan benar, kamu tak akan begitu frustrasi—jelas itu karuan
sangat susah!
Saat dia mematamatai seorang artis terampil menggambar mahakaryanya dan engkau bukan tahu bagaimana bisa sejenis itu, kamu kelihatannya akan menimpakan semuanya pada talenta. Ini jelas menandakan bahwa engkau seorang pemula. Begitu kamu lebih maju dari ini, sekalipun hanya sedikit—jika engkau
mencoba belajar cara batik—kamu akan mengerti bahwa ini bukan soal ketangkasanseseorang.



Saya membagi keterampilan menggambar yang paling terdahulu ke dalam empat tahap:
Tahap 1:
Gambar Hal Yang Sira Inginkan
Ini semua berkenaan dengan definisi paling dasar berpangkal menggambar: membuat segel pada sesuatu. Ini tanya melatih tanganmu untuk bekerja secara kodrati dengan alat yang ingin kamu gunakan. Pemula sering menganggap hal ini sebagai amung keterampilan menggambar, tetapi sebenarnya ini sahaja landasan. Kata muslihat:
latihan raga.



Tahap 2: Bagan Hal yang Kamu
Inginkan
Ini berkenaan dengan penggunaan alat secara sengaja, enggak menduga-duga. Jika setelah menggambar sesuatu yang bagus engkau samar muka tidak akan bisa menggambarnya lagi, tahap ini mungkin harus kamu asah. Tahap Ini lagi untuk anda yang tidak dapat menyalin acuan dengan benar kecuali dengan menjiplaknya. Pengenalan kunci:
presisi.



Tahap 3: Gambar
Kejadian yang Kamu Inginkan
Ini tidak begitu terkait dengan menggambar seperti yang kamu ketahui, dan lebih banyak tercalit dengan memori. Ide utamanya mutakadim disinggung privat artikel ini, tetapi terserah juga latihan tidak yang akan membuatnya jadi lebih mudah. Jikalau tahap sebelumnya adalah tanya menggambar sesuatu dari kepalamu, maka tahap ini merupakan meletakkan hal itu di kepalamu. Kata kunci:
basis data optis.



Tahap 3: Gambar Kejadian yangKamu
Inginkan
Ini adalah bagian yang minimal susah, dan paling samar. Bagaimana beliau bisa batik apa juga yang kamu inginkan, tidak peduli segala nan orang enggak harapkan? Bagaimana kamu bisa membuat sesuatu nan enggak pragmatis, tetapi tetap timbrung akal? Perhatikan bahwa ini dicapaisetelah
menguasai faktualisme! Kata kancing:
tendensi.



Cara Belajar
Tentu saja, ketika ini kita medium menjalani tahap 1, karena itu pengantarnya lumayan tingkatan. Kamu terbiasa tahu bahwa ini bukan tutorial dalam signifikasi yang diskriminatif—ini yaitu pelajaran-latihan yang akan membantumu hingga ke level berikutnya, tetapi semuanya tergantung plong bagaimana kamu menggunakannya.
Bagi harapan pelajaran ini saya akan asumsikan kamu menggunakan pensil primitif dan selembar kertas. Pemula comar bertanya apakah mereka harus mulai dengan pensil, atau kali dengan tablet grafis, tetapi cara lain akan membuatnya makin rumit dari nan semestinya. Kemungkinan besar kamu mutakadim wajib dengan pensil—jadi bukan perlu menambahkan instrumen tak yang perlu kamu pelajari dari awal.
Tapi, jika kamu berpengalaman dalam menulis tradisional dan ingin memulai petualangan yunior dengan gambar digital, tuntunan-latihan ini dapat membantumu sparing diri dengan gerakan stylus tertentu. Jika kamu ingin menggambar dengan tangan nan lain (misalnya karena beda ataupun hanya bagi cak semau), les ini akan membantu juga!
Nah, tidak cak semau satu variasi jalan hidup pensil yang paling benar. Mulailah dengan pegangan yang kamu gunakan untuk batik dan baru, jikalau tidak cukup tepat/nyaman, ubah posisinya. Semua latihan ialah tempat bermain untukmu—jangan memaksakan diri, menguji kemampuan diri, dan jangan membandingkannya dengan nan kamu bayangkan.
Siuman:
- Latihan intern
sesi singkat
(5 sampai 15 menit), saja secara rutin—sekurang-kurangnya sekali sehari. - Mestinya
tanganmuenggak akan terasa sakit—lelah mungkin, tetapi kalau lebih dari itu, cari varian gerakan nan lebih nyaman. - Bakaltanganmu taat rileks—jangan tekan pensil keras-keras. Tugasmu adalah menciptakan menjadikan tanda, itu saja.
-
Jangan gunakan kertas singularis
atau buku sketsa. Jangan ragu lakukan batik pada sisi lain halaman lulusan cetak yang akan anda keluarkan, alias kertas fotokopi murah.
- Kencongnada yang bagus, atau buku audio—lain teradat titik api sepenuhnya pada apa yang engkau bakal. Tujuannya bisa jadi ini adalah moga aksi-gerakan ini otomatis buat tanganmu.
- Jangan mengalpakan alasan mengapa anda melakukannya.
Jangan menganggapnya bagaikan tugas—dia dapat cak jongkok kapan saja sekiranya tidak mau!
Pas bicaranya, mari kita mulai bekerja!
1.
Gambar Corat-Coret
Mulailah dengan leluasa—gambar sesuatu saja. Percaya atau tidak, dia sudah lalu
bisa
menggambar, kamu doang mau mendapatkan lebih banyak kendali atasnya. Biarkan dirimu bersenang-senang dan terus kerangka saja, seakan-akan kamu di paruh pelajaran yang membosankan dan tidak terserah kerjaan. Jangan batik sesuatu yang khusus, dan jangan menilainya!



Kursus ini:
- pemanasan untuk tanganmu
- membentuk tanganmu rileks
- mengingatkanmu akan halnya apa itu menggambar
- bebaskan pikiranmu



Semua contoh, seperti paradigma di atas, digambar dengan tangan kidal saya (saya dominan pendamping). Tanganmu yang dominan bisa jadi lebih mahir, karena sira rutin menggunakannya (setidaknya adakalanya) bakal menulis tangan. Namun demikian, tangan non-dominan seorang seniman berpengalaman jelas menunjukkan sisi manual dari proses menggambar.
2 Kendalikan Arah
Gambarlah beberapa titik, alias langit berbintang. Lalu main Snake! Cobalah bersirkulasi dengan lampias, dan jangan buat lekukan-lekukan tajam. Kalau kamu cak hendak sangkil lebih menantang, gunakan makin banyak titik sangat hubungkan secara diagonal.



Latihan ini:
- mengajarkanmu bagaimana mengubah arah dengan mulus
- membantumu mengendalikan arah garis—ini yakni langkah pertama kerumahtanggaan mencapai kecermatan
- latih tanganmu buat berbagai posisi
- periksa apakah peganganmu terasa nyaman di setiap posisi



3 Gambar Aneka Garis
Garis lurus boleh sangat sukar bakal tangan nan tidak terdidik, jadi lebih penting lakukan melatihnya. Jangan berbarengan takhlik garis lurus sempurna—gambarlah garis-garis dengan cepat, ringan, ke heterogen sebelah. Bilang akan terasa lebih mudah daripada yang bukan, dan itu wajar. Itu sebabnya mengapa saya menggambar sosok-sosok saya menghadapi ke kidal!



Latihan ini:
- tutorial pegangan stabil
- kembangkan latihan sebelumnya
- temukan “alur” tanganmu—jihat nan paling nyaman untuk takhlik garis



Begitu beliau menemukan arah yang sempurna, gunakanlah arah itu seterusnya. Kalau perlu putar kertasnya, tapi taat gunakan alur favoritmu itu—itu akan menjadi awalan pertamamu untuk menggambar dengan nyaman.
4.
Buram Oval
Saya sengaja tidak menyebut “lingkaran”, karena lingkaran sama menakutkannya dengan garis literal. Gambarlah bulat panjang, dan bahkan bukan mesti yang sempurna. Gambarlah yang lautan dan kecil, cepat dan lambat, dan jangan khawatir bukan sempurna. Tujuannya di sini adalah lakukan terus memutar dan berujung di titik sira memulai.



Latihan ini:
- latihan penggalan tangan kerumahtanggaan rentang katai dan segara
- melatihmu cak bagi menjaga pekerjaan sepanjang mengacau
- adalah langkah lanjutan berbunga mengendalikan arah



5.
Latihan Mengarsir
Arsir adalah teknik yang digunakan untuk membuat cerminan, tapi juga mengandalkan operasi tangan yang sangat penting. Gambarlah serangkaian garis-garis sumir yang cepat ke arah yang setimbang, dahulu silangkan dengan koneksi garis lainnya. Kamu juga dapat menggunakan teknik “hairball”, atau arsir versi lainnya. Seandainya elusif, mulailah sedikit lebih lambat, hanya jangan titik api lega suatu garis!



Latihan ini:
- agar kamu boleh takhlik ulang persuasi nan mentah ia lakukan
- melatih tanganmu untuk mengerjakan gerakan cepat, tapi disengaja
- melatih persuasi “kecil dan ekstrem”
- mendorongmu mencari cara dril yang enggak memenatkan
- mengajarimu bikin mempertimbangkan “distrik” alih-alih “garis”



6.
Isi Kawasan Tertutup
Sekarang kita gabungkan dua latihan. Gambarlah oval, habis isi taajul dengan mengarsirrnya. Tujuannya di sini adalah bikin tak keluar garis, yang mungkin sangat sulit jika ia melakukannya dengan cukup cepat. Jangan perbaiki celah-celahnya—tapi terus latih saja sampai celah itu tak lagi muncul.



Latihan ini:
- melebarkan latihan “batik garis”—melatih tiang penghidupan yang stabil
- meningkatkan asisten dirimu dalam mengendalikan garis
- mengategorikan beberapa latihan farik
- melatih ketepatanmu di titik awal maupun noktah akhir garis



7.
Pelajari Tingkat Impitan
Sangat sulit lakukan pemula yang perfeksionis untuk merelakannya. Mereka patuh bahwa setiap garus harus sempurna sedarun, minus koreksi. Pelajaran ini adalah langkah pertama kerjakan melanggar “pakem” ini. Buat garis dan corat-coret menggunakan berbagai tingkat impitan. Ubahlah detik kamu menggambar, dan lihat apakah kamu dapat membuatnya secara bergradasi. Kamu bahkan dapat batik gradien dengan garis!



Latihan ini:
- memberimu kebebasan!
- mengajarimu gerakan vertikal yang penting dan bagaimana menggabungkannya dengan gerakan mendatar yang seremonial
- melatih “merasakan” pegangan
- adalah yang paling terdahulu mulai sejak semuanya



8.
Ulangi Baris
Silakan lanjutkan les sebelumnya. Sekarang kamu akan membiasakan trik nan adv amat penting, sesuatu nan kebanyakan pemula bahkan tidak akan menyadarinya.
Bagi garis sumir dengan tekanan lemah. Kemudian buram pula di atasnya, dan lagi. Cak bagi garitan bontot kamu boeh menggunakan impitan yang lebih abadi. Cak bagi hal yang sederajat dengan bervariasi garis, cepat, dan jangan khawatir kalau tidak sesak bagus plong awalnya. Ini yakni latihan nan berat, tetapi sangat berarti!



Latihan ini:
- melatih presisi maupun kecermatan
- memberimu kendali penuh terhadap garis
- agar kamu mempunyai tingkat ketelitian yang lebih jenjang
- memberimu keagamaan akan apa yang bisa sira buram—garis-garis mulai muncul sesuai keinginanmu, dan tidak juga “keluar”



9.
Gambar Rajah “Lembut”
Semua latihan di atas harus membuatmu siap buat tutorial yang ragil ini. Lingkaran alias garis tataran hampir tidak mungkin dapat digambar sewaktu, tanpa alat apendiks. Sebenanrnya para seniman jarang menulis sesuatu dengan garis tahapan—garis singkat jauh lebih mudah dikendalikan.
Pelajari ini dan bebaskan dirimu—gambarlah berbagai bentuk, angkat dan geser pensilmu terus menerus. Untuk dengan cepat dan jangan terlalu memaksakan tanganmu.



Les ini:
- agar kamu mengesampingkan rasam pemula yang paling membatasi
- membuatmu bisa merancang garis-garis, dan lain menimpakannya sepenuhnya pada tanganmu
- membuatmu siap untuk tahap lain



Kita menginjak!
Gunakan latihan ini untuk melatih keterampilan manualmu saban hari. Keberhasilan yang akan kamu gapai dengan latihan itu bergantung pada kesungguhan dan kedisiplinanmu. Lakukan terus sampai terbiasa sebelum beralih ke tahap berikutnya. Urutannya terlampau signifikan di sini—minus fondasi nan baik, semua yang akan engkau pelajari nanti akan kian sulit dikuasai.
Ini mungkin membosankan, sahaja ingatlah pamrih semua ini—kamu mengajari gerakan tanganmu nan merupakan dasar berpangkal gambar nan minimum rumit sekalipun. Ini sebagai halnya kamu membeli bahan untuk resep hijau yang luar sahih. Kamu bisa berinvestasi lebih banyak dan mendapat alat pencernaan lezat nan kamu idamkan, atau menghemat dan ujungnya kecewa. Tidak suka-suka hal berharga yang nomplok dengan mudah!
Ingat: pengulangan adalah kunci di sini. Yang ia latih merupakanmemori urat, dan sepantasnya memori “normal”, ini membutuhkan latihan rutin yang konstan agar dapat membekas lebih lama. Jadi, teruslah belajar dan ikuti tahap selanjutnya—yaitu adapun maksud dan presisi.



Menggambar Adalah Cara Belajar Yang
Source: https://design.tutsplus.com/id/tutorials/how-to-learn-to-draw-stage-one-manual-skills–cms-23304