Pengertian Dan Fungsi Bios Di Sebuah Komputer

Pengertian Dan Fungsi Bios Di Sebuah Komputer

A. Signifikansi BIOS (Basic Input Output System)

BIOS
yakni firmware pada sistem komputer jinjing yang berfungsi buat inisialisasi radas keras (hardware) saat komputer jinjing dihidupkan (booting) dan mengasihkan layanan (runtime service) bikin menjalankan perangkat persisten kepada sistem gerakan atau gawai kepala dingin lain saat komputer vitalitas. BIOS (eja: By-oss) adalah kependekan terbit
“Basic Input Output System”. BIOS diperkenalkan permulaan kali oleh
“Gary Kidal”
musim 1975 di sistem manuver C/PM (Control/Program Monitor), beliau juga menjelaskan keistimewaan BIOS berpokok inisialisasi hingga booting secara teknis dalam sebuah dokumentasi.

Firmware BIOS
komputer tersimpan dalam chip BIOS nan congah pada motherboard, berupa sejenis Flash ROM, EEPROM, atau NAND Flash.
Firmware
adalah sekaum perangkat lunak katai nan tersimpan dalam hardware tertentu (kebanyakan sejenis ROM) dan ditulis dengan bahasa pemrograman mesin bikin menyerahkan kecepatan detik berinteraksi dengan perangkat keras.

Chip EEPROM dari AMI BIOS pada Motherboard Komputer (Foto Intel)
Chip EEPROM dari AMI BIOS pada Motherboard Komputer (Foto Intel)

Navigasi Cepat

  • A. Pengertian BIOS Komputer
  • B. Maslahat BIOS Komputer jinjing

    1. Fungsi Kampanye
    2. Fungsi Perluasan
    3. Fungsi Operating System Service
    4. Fungsi Konfigurasi
  • C. Kaidah Setting Konfigurasi BIOS
  • D. Jenis BIOS Komputer

    1. UEFI
    2. Legacy BIOS
  • E. Manufaktur BIOS Komputer Populer

B. Khasiat BIOS pada Komputer

Berikut 4 maslahat BIOS pada komputer, menutupi fungsi operasi, fungsi ekstensi, kurnia operating system service, dan fungsi konfigurasi.

B1. Keefektifan Aksi

Fungsi persuasi merupakan kegunaan BIOS untuk inisialisasi sistem komputer jinjing saat dihidupkan hingga mengaktifkan instrumen bootable, misalnya hardisk yang berisi sistem propaganda. Berikut beberapa keadaan nan dilakukan BIOS terkait fungsi operasi.

  1. Manajemen Sistem Startup (Startup System)

    Kilap mulanya prosesor Intel mempunyai alamat fisik (000FFFF0h) pada album komputer untuk menjalankan BIOS. Kronologi berikutnya, prosesor komputer dapat menghasilkan alamat buatan (logical address) untuk menjalankan BIOS bersumber ROM yang menyimpannya.

    Saat BIOS diaktifkan pada rekaman oleh prosesor setelah menekan kenop power (“cold booting”), maka BIOS mengerjakan power-off self test (POST). Proses ini bermaksud cak bagi mengecek perangkat pada sistem komputer meliputi: verifikasi kode BIOS, RAM, CPU, VGA, identifikasi perangkat keras input/output, sampai mendeteksi perangkat lain nan ada, misalnya hardisk. Informasi ini lazimnya ditampilkan pada jib komputer.

  2. Menjalankan Proses Booting (Boot Process)

    Selepas BIOS selesai melakukan pengecekan POST firmware hingga hardware lainnya, dilanjutkan dengan mendeteksi perangkat drive dan disk (penyimpanan) nan memungkinkan menyimpan file booting misalnya hardisk, room-drive, hingga flash-disk. BIOS melakukan testimoni pada setiap drive/disk dan mengurutkan setiap drive/disk.

    Pengecekan dilakukan pada boot-sector tiap drive/disk, dan saat terdeteksi menyimpan boot-sector maka suatu perangkat disebut bootable device/disk. BIOS lalu mengaktifkan bootable device/disk misalnya sistem operasi yang sudah lalu terpasang sreg hardisk atau DVD sistem usaha yang dimasukkan pada DVD-ROM. Ini disesuaikan dengan konfigurasi urutan dan ketersediaan bootable device/disk.

    Selain itu, BIOS juga dapat mengaktifkan perangkat bukan penyimpanan misal bootable, misalnya adapter jaringan (network adapter). Misalnya instalasi GNU/Linux dapat menggunakan adapter jaringan bak bootable installer.

  3. Mengatur Privilese Booting (Boot Priority)

    BIOS bisa mengatur privilese bootable device/disk dan dapat memasrahkan seleksian kepada pengguna saat mendeteksi lebih dari satu bootable device/disk yang tersedia untuk dijalankan pada proses booting. BIOS nan bertambah berbudaya memberikan menu konfigurasi booting khusus yang bisa diakses oleh pengguna.

  4. Manajemen Kesalahan Booting (Boot Failure)

    BIOS memberikan wanti-wanti kesalahan yang beragam saat komputer bukan dapat booting dengan baik. Pada awal komputer jinjing IBM membentangkan pesan “No ROM Basic”, kemudian komputer nan lebih maju biasanya mengutarakan pesan “No Bootable Disk Found”

Baca Juga :  Kumpulan Soal Soal Dan Kunci Jawaban Pas Tingkat Sd Kelas 5 Semester 1 Dan 2 K13

B2. Fungsi Ekstensi

Fungsi ekstensi ialah kegunaan BIOS bagi manajemen perangkat keras yang terhubung misalnya beberapa hardisk yang terpampang, sejumlah VGA yang ada, mouse, keyboard, dan lain-lain. Penyelenggaraan gawai-perlengkapan tambahan tersebut terhubung melintasi chip perluasan ROM nan memberikan manfaat nan berlainan-beda sesuai perangkatnya. Kelebihan ekstensi secara langsung terhubung dengan port-port dan chip firmware lainnya pada motherboard.

B3. Fungsi Operating System Service

Berikut sejumlah fungsi operating system service yang disediakan maka itu BIOS.

  1. Memberikan Akses Input Output Hardware

    Kurnia terdepan operating system service BIOS yakni menyediakan layanan kepada sistem usaha atau software lainnya berupa library mungil berwujud fungsi input dan output bakal mengakses perabot gigih (hardware), seperti: menjalankan keyboard, mouse, monitor, menulis disk/drive, dan fungsi perangkat gigih lain nan terhubung.

  2. Mengasihkan Akal masuk Boot

    Awalnya proses boot sebelum masuk sistem operasi, semuanya dilakukan maka itu BIOS. Sreg komputer jinjing modern setelah melakukan power-off self test, BIOS boleh langsung memberikan akses boot terhadap sistem operasi, misalnya Windows 10 yang menunggangi teknologi fast boot. Kejadian ini menyebabkan proses booting boleh berjalan makin cepat, karena BIOS tak perlu lagi membaca bootable drive ketika tombol power ditekan dan akal masuk sistem RAM sekali lagi kontan diserahkan kepada sistem kampanye.

  3. Memberikan Akal masuk Pembaruan Microcode

    Pada komputer modern, BIOS dapat memberikan akses sistem operasi kerjakan memperbarui firmware satu perangkat berkanjang. Versi firmware suatu peranti disebut dengan microcode dan tersimpan seumpama suatu kode mesin n domestik sejarah tunggal yang dimiliki perangkat tersebut. Memori ini dapat berupa EEPROM, Flash Chip, PLCC, dan bukan-lain.

  4. Menyerahkan Akses Identifikasi Sistem

    BIOS bisa memasrahkan akses kepada sistem operasi untuk mengidentifikasi instrumen sistem, perabot yang baru dipasang, dan melakukan monitoring perkakas. Misalnya kerjakan membaca nama prosesor, panas prosesor, mendeteksi perangkat persisten baru, membaca penggunaan sejarah, dan lain-lain.

  5. Mengasihkan Akses Clocking

    BIOS boleh menerimakan akal masuk kepada sistem usaha buat mengatur clock speed suatu alat keras misalnya CPU dan VGA. Kejadian ini biasanya digunakan maka dari itu gamer bikin mengerjakan overclock sistem untuk mempercepat menjalankan satu game. Clocking bukan hanya sampai mengatak kecepatan, pengaturan pemanfaatan listrik juga diberikan makanya BIOS.

Baca Juga :  Bantuan Dana Pedagang Kecil Rp 35 Juta

4. Keistimewaan Konfigurasi

  1. Menyediakan Antar Muka Setup Utility

    Awalnya di komputer IBM, BIOS tidak menyediakan antar paras (User Interface) kerjakan berbuat konfigurasi BIOS yang disebut dengan “Setup Utility”. Seiring perkembangan teknologi, fitur ini disematkan lega BIOS bagi mempermudah konfigurasi sistem komputer. Untuk mengakses Setup Utility, biasanya digunakan cembul F1, F2, F10, F12, atau DEL saat BIOS mengutarakan pesan POST. Berikut beberapa fitur yang disediakan dalam antar muka Setup Utility.

    • Mengatur konfigurasi alat keras, termaktub konfigurasi tambahan, fitur, dan kecepatan
    • Mengeset tanggal dan tahun, BIOS menggunakan baterai CMOS kerjakan menyimpan data konfigurasi dan menghitung tahun.
    • Mengaktifkan atau nonaktifkan suatu perangkat keras
    • Mengatak proses booting teragendakan urutannya
    • Memasrahkan fitur keamanan berupa password BIOS dan password disk
  2. Menyediakan Fitur Monitoring

    BIOS beradab meluangkan fitur tambahan bakal melakukan monitoring sistem, seperti suhu prosesor, suhu casing, voltase, kontrol kecepatan kipas prosesor, dan lain-lain. Fitur ini lazimnya bernama “PC Health Status” atau “Hardware Monitoring”.

  3. Reprogramming Firmware BIOS

    Reprogramming firmware adalah fitur yang berfungsi cak bagi menginstall ulang data microcode BIOS atau melakukan perbaikan di chip BIOS. Pemakai dapat mengamalkan reformasi melangkahi flash-disk nan berilmu data microcode BIOS melalui antar wajah “Setup Utility”. Data BIOS biasanya disebut dengan “BIOS Image” nan dapat diperoleh melalui situs manufaktur pembentuk motherboard atau manufaktur pembuat BIOS. Kesalahan pembaruan BIOS dapat menyebabkan komputer lengang total dan perlu melakukan flashing chip BIOS dengan alat flashing. Pada motherboard yang makin maju dapat menyediakan fitur backup BIOS image untuk menanggulangi risiko kehampaan update firmware BIOS.


C. Cara Setting Konfigurasi BIOS

Berikut ideal setting konfigurasi BIOS suatu komputer.

  1. Restart
    Komputer
  2. Baca cepat petunjuk semenjak pesan POST BIOS terkait pentol lakukan akses
    “press key to enter BIOS Setup Utility”,
    “press key to enter CMOS Setup Utility”, ataupun
    pesan serupa
  3. Tekan cembul secara terus menerus (galibnya F1, F2, F10, F12, atau DEL) sampai
    “BIOS Setup Utility”
    longo
  4. Baca petunjuk cembul keyboard
    (sumber akar)
    kerjakan navigasi antar roman
    “BIOS Setup Utility” dan
    informasi menu
    (kanan)
  5. Menu
    “Main”
    mandraguna informasi komputer terkait versi BIOS, konfigurasi tanggal, drive terpasang, deklarasi sistem
    Tampilan Main BIOS
    Tampilan Menu Main BIOS
  6. Menu
    “Advanced”
    pintar konfigurasi tingkat lanjut yang tersuguh misalnya VGA Adapter, Sound Adapter, LAN, PATA, SATA, PS/2 Mouse, dan tidak-lain
    Tampilan Advanced BIOS
    Tampilan Menu Advanced BIOS
  7. Menu
    “Security”
    pintar konfigurasi password keamanan, password disk, secure boot menu, dan lainnya
    Tampilan Security BIOS
    Tampilan Menu Security BIOS
  8. Menu
    “Boot”
    digdaya konfigurasi urutan bootable device yang diprioritaskan
    Tampilan Boot BIOS
    Tampilan Menu Boot BIOS
  9. Menu
    “Exit”
    sakti perintah terkait keluar dari BIOS serta menggudangkan konfigurasi nan di-setting
    (Save Changes and Exit), batalkan setting
    (Exit Without Saving), atau gunakan setting standar
    (Load Defaults Setting and Exit)
    Tampilan Exit BIOS
    Tampilan Exit BIOS
  10. Selesai

D. Tipe BIOS Komputer

Terwalak 2 macam BIOS komputer adalah UEFI dan Legacy BIOS.

  1. UEFI (Unified Extensible Firmware Interface)

    UEFI adalah firmware pengganti BIOS tradisional yang digunakan lega komputer modern, dengan antar cahaya muka interaktif nan bertambah lembut, lebih cepat, dan berlambak menindak drive makin mulai sejak 2.1 TB. Kebanyakan komputer yang kontributif UEFI dapat mengaktifkan mode legacy BIOS. Hari 2020, perusahaan manufaktur Intel berhenti menggunakan Legacy BIOS pada produk motherboard barunya dan menggunakan UEFI secara utuh.

    ASUS UEFI BIOS
    Foto Asus: UEFI pada ASUS ROG
  2. Legacy BIOS

    Legacy BIOS adalah keberagaman BIOS nan digunakan maka dari itu komputer lama yang cuma n kepunyaan antar muka teks dan hanya subur menangani drive maksimal 2.1 TB. Sejumlah komputer berbudaya nan kontributif UEFI BIOS galibnya mengaktifkan Legacy BIOS bak antar wajah standar.

    Tampilan Main BIOS
    Foto Intel: BIOS Legacy pada komputer seri LGA775

E. Manufaktur BIOS Komputer jinjing Populer

Berikut bilang manufaktur BIOS komputer populer yang digunakan banyak produsen komputer.

  1. American Megatrends Inc. (AMI BIOS)
  2. Phoenix Technologies BIOS
  3. Ali BIOS
  4. Winbond BIOS

Tutorial lainnya: Daftar Isi Berlatih Komputer

Baca Juga :  Spesifikasi Samsung Galaxy Fold Dan Harga Terbarunya

Sekian kata sandang
“BIOS | Pengertian BIOS Komputer jinjing dan Fungsinya”. Nantikan artikel menarik lainnya dan mohon kesediaannya buat share dan pun mengesir halaman Advernesia. Terima kasih …

Pengertian Dan Fungsi Bios Di Sebuah Komputer

Source: https://www.advernesia.com/blog/komputer/bios/