Pengguna Facebook Dan Instagram Sekarang Bisa Ajukan Hak Cipta

TEMPOCO, Jakarta – Data pribadi adalah salah satu aset paling berfaedah. Sayangnya kadang kala, data pribadi dapat menceret ataupun ditambang melangkahi cara yang bukan disadari. Layanan penyimpanan cloud pCloud mencatat terserah sekitar 52 uang jasa aplikasi nan diujinya terbukti membagikan pemberitahuan rahasia konsumen kepada pihak ketiga untuk iklan bertekad.

Dikutip terbit Komando.com, 14 Maret 2021, Apple mengharuskan semua aplikasi yang cak semau di App Store untuk mendapatkan abolisi dari pengguna kalau ingin berbagi data di seluruh tuntutan. Dengan mempertimbangkan politik privasi Apple yang diperbarui, pCloud melakukan penggalian buat menentukan bagaimana aplikasi menggunakan data pribadi konsumen dan ke mana perginya kenyataan tersebut.

Bahkan, meskipun dapat mencopot akal masuk aplikasi, sering kali semua fungsi perkakas diminta buat taat berfungsi. Berikut data lengkap berpangkal pCloud mengenai petisi yang mengumpulkan dan membagikan data:

Permohonan yang berbagi data terbanyak dengan pihak ketiga

Tidak heran jika alat angkut sosial seperti Instagram, Facebook, dan YouTube mengumpulkan sebagian besar siaran penggunanya. Sahaja, dalam banyak kasus pengguna bersedia memberikan informasi secara sukarela demi mendapatkan layanan permohonan mereka. Berikut 10 aplikasi teratas nan membagikan minimum banyak pesiaran pengguna:

• Instagram (79 persen dari data pribadi dikumpulkan)
• Facebook (57 uang lelah dari data pribadi dikumpulkan)
• LinkedIn (50 persen bermula data pribadi dikumpulkan)
• Uber Eats (50 persen berbunga data pribadi dikumpulkan)
• Trainline (43 persen dari data pribadi dikumpulkan)
• YouTube (43 persen dari data pribadi dikumpulkan)
• YouTube Music (43 persen berasal data pribadi dikumpulkan)
• Deliveroo (36 tip dari data pribadi dikumpulkan)
• Duolingo (36 tip pecah data pribadi dikumpulkan)
• eBay (36 persen berbunga data pribadi dikumpulkan)

PCloud mengingat-ingat Instagram secara mengejutkan membagikan 79 persen data dengan perusahaan tak, mulai bermula permakluman pembelian, data pribadi, dan riwayat pengelanaan. Bukan heran suka-suka seperti itu banyak konten yang dipromosikan di feed penggunanya.

Namun, aplikasi yang berbagi sejumlah osean data penggunanya itu bukan signifikan  karena alasan jahat. Intern umumnya kasus, data pengguna diteruskan ke pihak ketiga yang namun terkait dengan aplikasi.

Permintaan yang mengumpulkan data bikin keuntungan mereka

Berbicara mengenai Facebook dan Instagram, mereka juga berada di sa-puan tertinggi dalam daftar mengumpulkan pesiaran pengguna untuk keuntungan mereka. Ini dilakukan karena beberapa alasan, tapi yang paling umum merupakan untuk mengilustrasikan iklan kepada penggunanya.

Privat kasus tak, data yang dikumpulkan petisi adalah untuk keuntungan pengguna, misalnya memufakati kupon diskon pada hari ulang tahun. Atau permohonan menyimpan info itu untuk mengirimi penggunanya kode, yang bisa digunakan kerjakan belanja, dan sebagainya.

10 aplikasi teratas yang mengumpulkan data untuk keuntungan mereka:

• Facebook
• Instagram
• Klarna
• Grubhub
• Kejar
• Buru Eats
• eBay
• Just Eat
• LinkedIn
• Twitter

Aplikasi yang melacak data pengguna

Selain mengumpulkan data dan membagikannya ke pihak ketiga, beberapa tuntutan pun telah melacak data penggunannya.

Baca pun:
Pendataan UTBK SBMPTN Mulai Hari Ini, Peserta SNMPTN Diimbau Tunggu Hasil

10 aplikasi teratas yang melacak data pribadi:

• Instagram (62 persen dari data pribadi dilacak)
• Facebook (55 komisi dari data pribadi dilacak)
• Buru Eats (50 tip dari data pribadi dilacak)
• Trainline (43 persen mulai sejak data pribadi dilacak)
• eBay (40 persen berusul data pribadi dilacak)
• LinkedIn (40 persen dari data pribadi dilacak)
• Twitter (40 persen dari data pribadi dilacak)
• YouTube (36 persen dari data pribadi dilacak)
• YouTube Music (36 v bersumber data pribadi dilacak)
• Grubhub (36 persen dari data pribadi dilacak)

PCLOUD | KOMANDO